Danshi no Blog - Manusia memiliki perasaan berbeda2 antara satu dengan lainnya. Kadang mereka itu kuat atau juga lemah. Setiap dari perbedaan itu menggambarkan caranya mereka untuk menyelesaikan masalahnya masing2. Kadangkala dari mereka mencoba untuk lari dari masalah yang mereka hadapi dengan move on, curhat, atau mencari kesenangan yang lainnya. Tujuannya untuk bisa menemukkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Rata2 cara ini digunakan oleh masyarakat yang memiliki berpikiran sosial. Sedangkan untuk individu, rata2 dari mereka pastinya akan melakukan cara lain, salah satu contohnya adalah jisatsu atau yang dikenal sebagai bunuh diri.
Jisatsu adalah kata Jepang ( 自殺 ) yang artinya bunuh diri, terus? =.= Bukanx sudah tulis ya?
Ehem, mohon maaf atas penjelasan yang tidak penting tadi. Langsung saja membahas sedikit mengenai Jisatsu yang ada di Jepang. Untuk permulaannya bagaimana Jisatsu ini sangat terkenal dan maupun juga ramai banget dibicarakan dalam bentuk skripsi oleh mahasiswa fakultas bahasa Jepang. Penasaran? Sebenarnya Jisatsu itu adalah sebuah fenomena yang sering dilakukan oleh masyarakat Jepang dalam kegiatan sehari2x. #Bercanda Tapi sebenarnya untuk angka kematian pada Jisatsu sendiri memang benaran tinggi loh. Kok bisa? Ya seperti aku katakan barusan bunuh diri di Jepang sudah menjadi kejadian sehari2 dalam masyarakat Jepang.
Fenomena Jisatsu ini lumayan sangat meluas dan sudah tidak asing bagi masyarakat Jepang, sampai2 ada saja orang yang memanfaatkan kejadian ini u8ntuk mengahsilkan uang. Dengan membuat sebuah buku yang berisikan cara2 bunuh diri yang tepat dan benar. (j ' =o ')j (lol) Tapi benar loh mungkin gambar ini bisa memberikan bukti yang konkrit buat teman2 sekalian.
Yang membuat Jisatsu ini sangat banyak dan juga bisa ramai di Jepang disebabkan oleh faktor2 tertentu seperti.
1. Karena alasan agama;
1. Karena alasan agama;
2. Politik;
3. Keluarga; dan
4. Tidak memiliki pegangan hidup / Terasingkan
Keempat faktor inilah yang menyebabkan beberapa masyarakat Jepang melakukan kegiatan Jisatsu. Sebagai bukti contohnya aku ambil pada angka bunuh diri yang tinggi di lingkungan sekitar sekolah di Jepang. Bunuh diri dalam masyarakat muda ini disebabkan oleh dua faktor yang pertama bisa karena urusan keluarga maupun urusan sosialnya (merasa terasingkan di kelas). Karena faktor inilah mereka mencoba untuk lari dari masalah tersebut dengan mengakhiri hidup mereka.
Sangat disayangkan Jisatsu ini terjadi. Apalagi hal ini terjadi karena pola pikir masyarakat Jepang rata2 bersifat individualis. Yang akhirnya menciptakan orang2 yang berpikiran pesimis menghadapi masa depan serta tindak bullying yang diterima pelaku bunuh diri. Dari sini bisa disimpulkan kalau kejadian ini berasal dari masyarakat muda Jepang yang kebanyakan diantara mereka berpikiran nihilisme. Selain masyarakat muda, jisatsu juga dilakukan oleh masyarakat Jepang secara arti luas (semua kalangan). Faktor ini dilakukan oleh mereka karena untuk menutupi rasa malu/aib, menjaga nama dirinya, atau melindungi keluarganya. Pada kenyataanya kegiatan ini bisa menyebabkan luka yang dalam pada orang2 terdekatnya. Jisatsu sebenarnya bisa dicegah tetapi hal ini hanya bisa dilakukan kalau mereka memiliki orang yang "dekat" dan "mengerti".
Karena angka Jisatsu di Jepang sangat tinggi, maka banyak kalangan masyarakat Jepang mencoba untuk membut semacam komunitas chat jisatsu. Bukan berarti mereka mau bunuh diri loh ^ w ^ /
Pada chat ini mereka saling memberi motivasi kepada tiap member2 chat. Motivasi ini berisikan semacam agar selalu menghadapi masalahnya atau masa depan yang akan dihadapi dengan berpikiran optimis. Kebanyakan dari member2 komunitas chat tersebut adalah orang2 yang mau berupaya mengakhir hidup mereka karena masalah yang dihadapi.
Sekian pembahasanku pada post ini, semoga ilmu yang aku berikan bermanfaat buat teman2 dan jangan sekali2 mencoba untuk dilakukan loh.
Sehat selalu & Salam ( " o ')=oo=(- . - ) #BrosFists
2 komentar:
thankyou for the information
domo
Posting Komentar