Danshi no Blog - Selamat malam teman-teman. Malam ini aku mau menyajikan sesuatu kepada teman-teman mengenai subkultur yang ada di jepang diantaranya yang aku akan bahas adalah subkultur NEET. Sebelumnya aku sudah membahas kepanjangan dari NEET dalam post sebelumnya. Pada kesempatan inilah aku akan menjelaskan secara detail sesuai dengan kemampuan otakku. So ... Ayo kita mulai pembahasannya.
NEET adalah masyarakat kalangan subkultur Jepang yang memiliki ciri khas seperti.
NEET adalah masyarakat kalangan subkultur Jepang yang memiliki ciri khas seperti.
1. Tidak kerja di kantor / lanjut kuliah.
2. 20 Tahun masih tinggal dengan orang tua.
3. Sulit untuk bekerja satu tim.
4. Egois dalam mencari kerja.
5. Tidak pandai membuka usaha sendiri.
6. Mereka tidak bisa digolongkan seperti Ibu Rumah Tangga / Pelajar
Dari kategori tersebut bisa disimpulkan bahwa pekerjaan yang akan diambil untuk seorang NEET akan menjerumus ke pekerjaan FREETER (Paruh Waktu). Seorang NEET mengambil pekerjaan ini dikarenakan memberi mereka banyak waktu luang dan mendapat uang untuk kehidupan mereka sehari-hari. Namun terkadang hasil yang didapat untuk dirinya sendiri dan tidak diberikan kepada orang tuanya, meskipun masih tinggal serumah. Pekerjaan dari Freeter meliputi seperti.
1. Pelayan Swalayan
2. Pelayan Restoran
3. Sales Promotion Girl (SPG)
4. Buruh kerja 1 hari
5. Pekerja sementara
Pekerjaan inilah yang menjadi sarang para NEET mencari penghasilan untuk bisa membiayai hidup mereka. Pada kenyaatannya kegiatan kerja tersebut yang menjadi faktor Jepang mengalami permasalahan ekonomi. Kenapa? Karena kalau para NEET ini bekerja sebagai Freeter maka orang-orang yang mengisi pekerjaan di kantor Jepang pastinya hanya orang-orang tua dan orang luar negeri, dan pada akhirnya perusahaan tersebut akan tutup dan bangkrut karena kekurangan tenaga kerja.
1. Pelayan Swalayan
2. Pelayan Restoran
3. Sales Promotion Girl (SPG)
4. Buruh kerja 1 hari
5. Pekerja sementara
Pekerjaan inilah yang menjadi sarang para NEET mencari penghasilan untuk bisa membiayai hidup mereka. Pada kenyaatannya kegiatan kerja tersebut yang menjadi faktor Jepang mengalami permasalahan ekonomi. Kenapa? Karena kalau para NEET ini bekerja sebagai Freeter maka orang-orang yang mengisi pekerjaan di kantor Jepang pastinya hanya orang-orang tua dan orang luar negeri, dan pada akhirnya perusahaan tersebut akan tutup dan bangkrut karena kekurangan tenaga kerja.
Parah banget bukan? Nah yang membingungkan sekarang kok bisa kekurangan tenaga kerja. . .? Padahal jepang itu banyak loh penduduknya.. uWAT?! Pikir lagi di jepang banyak masalah loh dari angka kelahiran yang sangat sedikit ke jumlah angka pensiunan yang banyak. Kemana para orang-orang yang masih muda ini dan yang segar2. Pertama aku akan menjelaskan dulu siapa saja orang-orang dibalik NEET.
Kalangan NEET terkadang terdiri dari sekumpulan dari orang-orang seperti.
2. Hikikomori.
3. Mahasiswa / Pelajar nganggur setelah lulus.
4. Gamers.
5. Pemalas.
Kenapa mereka tidak bisa mendapatkan kerja? Bukankah di Jepang banyak sekali perusahaan besar yang menjadi dominan di pasar ekonomi setelah USA? Kalau aku jawab maka aku menyimpulkan bahwa seorang NEET = Orang malas. Mereka memiliki pola pikir kalau kerja diperusahaan akan mengurangi waktu senangnya mereka dan juga ada yang berpikiran mending memperkaya diri sendiri daripada harus membiayai sebuah keluarga. Egois dan malas yang saat ini mempengaruhi kalangan muda di Jepang. Parah euy. . Tapi saat diteliti lebih lanjut ada faktor lain yang menyebabkan mereka menjadi seperti itu.
Kenapa mereka tidak bisa mendapatkan kerja? Bukankah di Jepang banyak sekali perusahaan besar yang menjadi dominan di pasar ekonomi setelah USA? Kalau aku jawab maka aku menyimpulkan bahwa seorang NEET = Orang malas. Mereka memiliki pola pikir kalau kerja diperusahaan akan mengurangi waktu senangnya mereka dan juga ada yang berpikiran mending memperkaya diri sendiri daripada harus membiayai sebuah keluarga. Egois dan malas yang saat ini mempengaruhi kalangan muda di Jepang. Parah euy. . Tapi saat diteliti lebih lanjut ada faktor lain yang menyebabkan mereka menjadi seperti itu.
Salah satunya adalah mereka masih belum tertarik untuk mau masuk ke dalam sebuah ruang / lingkungan pekerja. Karena mereka tidak paham maupun juga tidak mengerti kenapa harus bekerja sampai seharian dan selama 7 hari padahal ada tempat kerja yang menyediakan jasa dan waktu yang lebih kurang dari kerja kantoran tersebut.
Saat ini mindset masyarakat muda Jepang rata-rata kebanyakan lebih memfokuskan kesenangan diri sendiri. Sulit mengubah orang yang masih dalam tahap labil, apalgi membuatnya berkembang. Karena, mereka menyukai apa yang membuat mereka nyaman, dan membenci apa yang mereka tidak suka.
Yah namanya hidup dari kecil sampai dewasa seharusnya sudah paham untuk mengerti kata menilai isi daripada cover atau kerja keras. Namun, sekali lagi kalau rasa malas ini menjadi kebiasaan sehari-hari maka akan membuat pola pikir seseorang bisa menjadi NEET. Sebelum itulah mulai saat ini keluar dari kamar dan lepaskan mata dari laptop seharian. karena kalau seperti itu terus maka kesempatan untuk menyadari usaha untuk maju akan terlewatkan.
Sekian dari pembahasanku mengenai NEET. Sampai jumpa lagi di post berikutnya ya teman-teman. tetap sehat selalu dan salam ( " 3 ")=oo=(^ w ^ ) #BrosFists
Sumber Gambar: 1)Gledjanapred.blogspot.com; 2)Sltribe.com; 3)Travel.cnn.com
1 komentar:
mantap, pembahasannya jelas sekali, thx
Posting Komentar