Hidup Benar-Benar Bisa Dinikmati Kalau Menjadi Dirimu Sendiri

Minggu, 15 September 2013

Danshi & Kota Malang

Selamat Pagi semua.
Sebenarnya terlalu kepagian aku mengatakannya, tapi gpp-lah asalkan mendekati jam 6 sudah termasuk pagi.

Oke. . . Kali ini aku ingin menceritakan kisah-kisah tragis tentang diriku saat tinggal di Malang.
Menurutku kota Malang adalah kota desa karena kebanyakan orang2 yang tinggal dikota masih sangat mencintai maupun juga melestarikan adat istiadatnya dan mereka semua tidak terlalu mengikuti trend seperti kota Jakarta. Jujur saja kota ini adalah tempat yang cocok untuk menampilkan apresiasi diri dan tempat yang tepat untuk proses kedewasaan atau menjadi seorang individu yang baik.
Kota Malang adalah kota yang terdingin yang pertama kali aku rasakan selama tinggal di Indonesia namun itu hanya sebentar saja aku rasakan karena 1 tahun setelah aku tinggal panasnya hampir mirip seperti kota asalku. Aku tidak tahu kenapa secepat itu berubah =.=
Ya mungkin salah satunya diakibatkan karena Global Warming.
Yang membuatku merasakan Malang lebih panas lagi saat aku sudah kehilangan barang berharga yaitu laptopku. Awalnya aku kehilangan tidak merasa terpukul atau galau, tapi aku sudah pasrah karena kalau benda itu hilang ya sudahlah hilang. Mungkin bukan rejekiku, pikirku. Namun sesampai dirumah aku mulai menyadari betapa pentingnya "dia" sampai 1 minggu aku tidak makan kecuali nyemil.
Dan karena kejadian itulah aku mulai menghargai barang2 itu harus sangat dijaga baik2.
Bukan karena laptop yang hilang, tapi isinya yang menurutku sangat berharga. Maklum bandar film dewasa (j ' =o ')j (lol)
Lalu tidak hanya itu saja aku juga pernah mengalami penipuan disana. Karena wajahku adalah wajah orang yag gampang ditipu makanya banyak sekali orang2 yang mendekatiku dengan tujuan yang buruk. Salah satunya mengajak ikut semacam bisnis MLM dan pembelian laptop murah. Karena diimingi2 dengan kata laptop saat itu aku jadi ikutan. Ingat semua kalau memikirkan segala hal tanpa berpikir panjang mengenai kejadian kedepannya maka akan bernasib apes sepertiku.
Dan akhirnya mengalami kerugiaan.
Jangan ditiru kebodohanku ini.
Meskipun nasibku Malang sekali seperti kota yang aku tinggali ini, aku menghargainya. Kesialan adalah pengalaman yang paling bijak untuk mengubah sikap dan prilaku seseorang untuk mampu bertahan di kehidupan nyata yang keras dan juga kejam.

Sekian untuk kisahku mungkin kalau ada kesempatan lagi aku akan cerita banyak.
Chaaau

0 komentar:

Posting Komentar