Hidup Benar-Benar Bisa Dinikmati Kalau Menjadi Dirimu Sendiri

Selasa, 29 Oktober 2013

Danshi & Rokok

Selamat pagi teman. Hari inidi Malang cuaca pagi sangat menyegarkan. Huuuufh aaaah. #Fresh_Cool_Air
Maaf ke bawa suasana. Udara segar dan dingin memang kesukaanku. Rasanya maknyuus kalau lagi sehat, karena bisa berbuat apapun yang aku mau. Asalakan bisa jaga diri dan kesehatan maka badan tidak akan terkena penyakit. 
Kali ini aku mau membahas apa ya. . . . .  Eeem
Bagaimana klau aku bahas tentang rokok. Hho
Kesanku melihat seorang perokok itu biasa saja. Asalkan tidak menganggu itu bukan masalah.
Aku senang mendengarkan opini dari beberapa teman-temnaku tentang perokok. Kebanyakan diantara mereka semua adalah perokok aktif. Menurut pendapat mereka yang aktif, rokok adalah penghilang rasa jenuh dan juga membuatnya bisa berkomunikasi lancar. Tanpa rokok dia tidak tahu harus ngomong apa-apa. Kalau merhatiin seorang perokok lagi ngobrol sama teman2x ada jeda antara mereka lagi merokok dan ngobrol. #Observer_Mode
Disaat dia selesai ngomong lalu menghisap batang rokoknya, dari sini aku menyimpulkan kalau si perokok mulai mencari topik/bahan bicara. Rokok memiliki kegunaan sebagai inspirasinya untuk mencari bahan pembicaraan. Menarik juga ya alasannya.
Tapi ada juga yang bilang kalau rokok adalah kebutuhan hidup. Karena dia merasa suka dan merasa nyaman saat memakainya jadinya tiada hari tanpa merokok. Buat mereka yang sudah lama dekat sama rokok sudah biasa kalau tiap hari dan dimanapun harus bisa rokok. Ibarat tanpa ada nasi, makan tidak kenyang.

Setelah dari pendapat para perokok aktif bagaimana dengan orang disekitarnya yang tidak merokok atau yang dikenal perokok pasif. Diantara mereka banyak alasan yang diberikan untuk seorang perokok, ada yang mengatakan benci dan juga ada yang memaklumi karena temannya.
Ayo dengar dari mereka yang membenci rokok. Alasan yang diberikan bermacam-macam.

1. Asap yang menganggu.
2. Perokok aktif dianggap sebagai orang sok.
3. Memberi penyakit.
4. Enggak suka saja.

Dari beberapa alasan yang diberikan oleh para perokok pasif, aku menyimpulkan yang dipermasalahkan dari semua ini adalah asap yang dikeluarkan oleh perokok aktif tidak memerhatikan lingkungan sekitarnya. Karena itu kadang ada orang yang menganggap perokok sebagai orang yang sok. Setiap orang memiliki kepalanya sendiri dan menganggap apa yang mereka percayai asalkan tidak menganggu untuk dirinya sendiri tidak masalah. #Manusia

Kalau aku boleh bilang memang buatku perokok bukan masalah besar. Aku menghormati mereka yang merokok karena itu sudah kebiasaannya. Ketika dia merokok dan asapnya membuat temanku atau aku yang terganggu, maka aku punya kewajiban memberikan kritik kepada mereka. Semua orang ingin sehat tapi harus berani bertindak atau menjaga diri sendiri.

Di Indonesia memang rokok tidak mengenal umur yah mungkin ada larangan tapi kadangkala aku melihat anak-anak yang masih kecil sudah biasa merokok. Jujur menasehati anak kecil sulit kalau kamu adalah orang tuanya atau tetangga. Rokok diperjualbelikan tanpa memandang umur kalau disini, menurutku. 
Saat melihat iklan rokok sumpah aku g ngerti maksudnya apa. Yah kalau pernah melihat iklan rokok pasti yang jadi modelnya adalah seorang cowo dengan bawa tampang dan otot. Lalu penampilannya terlihat elegan dan keren. Penampilan oke dan alur cerita iklannya juga bagus, tapi aku g ada lihat dia pamerin rokok. Yah paling hanya diakhir saja dengan sebutan MERK ROKOK-nya. Apa ini maksudnya? ngasih iklan kok g ngasih lihat produk, itu yang terlintas dibenakku.

Namun setelah memahami lagi dari awal, aku sedikit mengerti. Iklan rokok yang saat ini sering tayang di TV kebanyakan mereka memberikan ajakan untuk merokok. Dengan iklan yang modelnya jempol dan cerita yang bagus disitulah makna ajakan diberikan. Yang aku lihat ajakan dari iklan seperti mau bilang, "Ayo beli produk rokok kami kalau sudah merokok kamu bisa terlihat keren seperti model iklan ini".  Iklan memang memberikan pengaruh makanya iklan rokok tayang pada malam hari, karena menurut mereka tidak cocok untuk dilihat anak yang masih kecil. =.= Haaah?
Kalau g mau dilihat anak kecil mending tayangin saja iklan rokok dengan model orang yang sakit dengan tema rumah sakit. Done, tanpa perlu kasih efek visual maupun ngeluarin biaya tinggi untuk iklan yang tidak mau diperlihatkan ke anak kecil.
Padahal niat awal juga ingin ada orang yang beli produknya tanpa mikir siapa yang beli. Uang semua tentang uang #Indonesia

Sekian pembahasan yang tidak penting dari aku, sampai jumpa lagi teman2 dan selalu jaga kesehatan kalian semua.

Sumber gambar: 1) asianscientist.com; 2) chair.web.id

3 komentar:

ada satu kunci sebuah iklan yg ga mesti menonjolkan produknya walaupun itu bukan produk rokok..
hemat saya sebuah iklan ingin membuat suatu opini atau ingin berikan suatu pengetahuan kepada publik, sehingga mereka fokus untuk melihat iklan sampe akhir baru dimunculkan produknya

Benar kata anda, sebuah iklan bisa memberikan pengaruh dengan membangun opini publik.

kl g ada yg bli rokok pengangguran meningkat...kl bxkyg bli bxk yg kna pxakit......

Posting Komentar